Situs seputar berita, foto, video budaya dan wisata di Sulawesi Barat

Surat Dari MujaHiDin di Coci, Banua Adolang, Pamboang

1 Januari 2019, hari dibuka dengan kedatangan sebuah surat kecil bersampul putih dengan coretan crayon berwarna oranye, biru, dan merah khas anak, penuh warna. Tertulis di sampulnya "untuk kakak tom di majene" bahan suratnya adalah kertas bekas yang dibalik hingga bagian dalamnya tampak lembaran foto copian, pengirimnya jelas di sampul belakang "dari mujaHiDin dicoci" . Surat  dihantarkan langsung oleh pemuda-pemudi Majene yang getol melakukan gerakan pendidikan lewat wadah Taman Baca Coci. Satunya pemuda Majene asal Barane yang tampan, dan satunya pemudi Majene yang juga cantik. Ada satu lagi relawan pemudi Polman yang sering ke Coci namun harus balik cepat untuk alasan waktu, hingga hanya tersisa dua orang yang mengantarkan surat, mereka baru saja kembali dari Coci menghabiskan tahun 2018 dan menyambut tahun baru 2019 di dusun itu.

Sampul depan surat dari anak di dusun Coci, desa Banua Adolang, kec. Pamboang, Kab. Majene (Foto : www.tomandari. blogspot.com)

Sampul belakang surat dari anak di dusun Coci, desa Banua Adolang, kec. Pamboang, Kab. Majene (Foto : www.tomandari. blogspot.com)

Isi suratnya apa? berikut adalah petikannya :
31 Desember 2018, Untuk Kakak Tom di Majene 
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu. Hai kakak tom? apakabarmu? semoga kakak Tom baik-baik saja dimajene. Kenalkan, saya MujaHiDin. saya adalah salah satu ade ditaman baca coci. Hampir setiap bulan saya dan beberapa ade-ade ditaman baca coci selalu berkunjung ketaman baca coci. Kakak Tom kamu harus datan disini mengajar ade-ade di taman baca coci agar dapal ade-dede ilmu. ini buatan mujaHiDin

Dari 
mujaHiDin

Entah berapa usia mujaHiDin ini, yang jelas ia sudah lancar baca tulis, hanya saja penulisan namanya selalu ia tulis dengan "mujaHiDin" metode penulisan nama yang tidak memperhatikan pedoman penulisan, campuran antara huruf kapital dan huruf kecil, jenis penulisan ini biasanya dimiliki oleh generasi-generasi terakhir yang ingin dikatakan gaul dan mengedepankan aturan kreativitas. Pemberian spasi dan aturan huruf kapital sepertinya tak dipahami mujaHiDin, kemungkinan mujaHiDin belum tahu mana penulisan yang benar, wajar, ia pastinya masih belia dan butuh pencerahan.  Untuk penulisan surat mujaHiDin sudah dapat apresiasi. 

Isi surat dari seorang anak di dusun Coci, desa Banua Adolang, kec. Pamboang, Kab. Majene (Foto : www.tomandari. blogspot.com)

Dibimbing kah mujaHiDin dalam menulis surat ini? kemungkinan iya,  mereka setiap minggu kedatangan pemuda-pemudi Majene dan Polman yang datang ke Coci untuk memberi mereka pencerahan keilmuan. Mereka inilah yang kemudian memandu mujaHiDin menulis surat panggilan mengajar. 

Lalu dimana Coci berada?  Daerah ini jarang didengarkan gaungnya, ia ada di pelosok kec. Pamboang, kab. Majene. Kalau pernah mendengarkan dusun Ratte, maka ini adalah tetangga dusun dengan Coci. Coci adalah nama dusun di desa Banua Adolang, kec. Pamboang, kab. Majene. Singkatnya Coci terpencil dan jauh dari pusat jantung desa, gambaran waktu tempuh yang harus dihabiskan cukup lama, sekitar 1 jam lebih. jalur terdekat adalah via desa Kalumammang di kabupaten Polewali Mandar. Waktu tempuh via Kalumammang adalah 45 menit dengan kendaraan motor beroda dua dilanjutkan dengan berjalan kaki selama 30 menit. Ini dengan berjalan cepat tanpa beban bawaan, jika membawa barang, maka waktu tempuh akan menjadi lebih lama.  Rute menuju Coci via desa Kalumammang di Kec. Alu melalui jalur perbukitan, tidak melalui rute seberang sungai dengan rakit di Petoosang dan desa Saragian, tetapi via jalur Tandassura dan Renggeang. 

Jalur kedua adalah via Pamboang menuju Pesapoang, desa Banua Adolang, jika pernah mendengar Buttu Karampuanna yang terkenal di kalangan para pencinta pendakian bukit/gunung di Sulawesi Barat, di balik bukit Karampuanna inilah tersembunyi dusun Coci. Tetapi, rute ini lebih jauh dibandingkan dengan rute pertama. 

Hal yang menarik, daerah Majene diakses  lewat kabupaten Polman, dengan kendala kesulitan jalur, hal ini mungkin wajar untuk beberapa daerah yang butuh jalur efektif untuk sampai dengan menghemat waktu. 

Taman Baca Coci adalah wadah yang menaungi gerakan pendidikan di Coci, wadah ini setiap pekan memberikan pencerahan lewat transfer ilmu kepada anak-anak di Coci yang haus akan ilmu, terutama untuk dunia baca tulis. Beberapa kali kiriman buku dihantarkan ke Coci, relawan-relawan pendidikan juga banyak yang diajak kesini, semuanya untuk mencerdaskan anak-anak Coci yang tidak seberuntung anak-anak di kota Majene yang bisa mengakses buku bacaan sewaktu-waktu. Kabar terakhir di bulan Maret 2018, Coci belum tersentuh aliran listrik, hal ini yang membuat Coci menjadi begitu minim akses untuk informasi. Tak lama di Juni 2018 listrik diketahui sudah sampai ke dusun ini, akses informasi sedikit terbantu saat ini lewat adanya suplai aliran listrik hingga aktivitas belajar oleh anak dapat dilakukan dengan baik. Coci perlahan semakin baik untuk soal fasilitas penunjang pendidikan.

Untuk surat panggilan dari mujaHiDin ini pantas dan berharga untuk dijawab. mujaHiDin, sampai bertemu di Coci.
0 Komentar untuk "Surat Dari MujaHiDin di Coci, Banua Adolang, Pamboang "

Selamat datang di website Tommuane Mandar.Com silahkan tambahkan komentar Anda

Back To Top